Pengurus Forum Silaturrahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Sulsel, Mengutuk Penindasan Israel Terhadap Rakyat Palestina

Oleh: DR. H. Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Pengurus FORSILADI Sulsel)

Persoalan Palestina dan Israel adalah salah satu persoalan klasik yang harus dinilai secara komprehensif, tidak parsial dan emosional. Artinya apa yang dialami rakyat Palestina saat ini tidak terlepas dari peristiwa 100 tahun yang silam.

Dalam beberapa sumber disebutkan lebih dari 100 tahun yang lalu, pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat tersebut memang singkat, hanya 67 kata, namun isinya memberikan dampak terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini.

Perjanjian ini mengikat pemerintah Inggris untuk “mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina” dan sekaligus memfasilitasi pencapaian tujuan ini. Dari sinilah kemudian menjadi titik awal dukungan Eropa terhadap keberadaan Israel di tanah Palestina.

Mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung hingga 1948. Selama periode tersebut, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi, di mana terjadi gelombang kedatangan yang cukup besar pasca gerakan Nazi di Eropa.

Dari konteks inilah dapat diketahui motiv utama penindasan Israel terhadap bangsa Palestina adalah tujuan politis, artinya ingin menjadikan seluruh wilayah Palestina sebagai bagian dari negara zionis tersebut.

Untuk itulah, berbagai upaya perdamaian dan genjatan senjata telah diinisiasi oleh pemimpin negara di dunia terutama PBB namun selalu gagal, karena Israel selalu dibela oleh sekutunya yakni AS, Inggris dan lainnya.

Oleh karena itu, apa yang terjadi saat ini di Gaza pada hakikatnya adalah sebuah perlawanan bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel, dipelopori oleh kelompok Hamas walau akibatnya sangat dahsyat.

Ribuan nyawa rakyat sipil hilang terdiri dari anak-anak, perempuan, orangtua bahkan yang ada di rumah sakitpun ikut menjadi korban kebiadaban tentara zionis Israel.

Untuk itu atas nama kemanusiaan, mengutuk keras tindakan pendudukan dan penjajahan zionis Israel kepada bangsa Palestina yang sudah tidak menggunakan nalarnya sebagai manusia, sehingga dengan tega menghilangkan ribuan nyawa manusia yang tidak berdosa.

Di sisi lain kita berharap agar negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim bersatu mengambil langkah nyata untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, serta lebih tegas mendorong PBB agar menyerukan kepada Israel menghentikan aksi brutalnya terhadap rakyat Palestina agar korban tidak terus bertambah banyak(*)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *